-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

Wujudkan Generasi Cerdas, SMA Yapis 1 Merauke Prioritaskan Kesehatan dan Kebugaran Siswa

lampumerahnews
Jumat, 24 Oktober 2025, 11.43 WIB Last Updated 2025-10-24T04:43:19Z


Lampumerahnews.id

Merauke - . Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui UPTD Puskesmas Karang Indah Kabupaten Merauke menggelar pemeriksaan kesehatan dan kebugaran bagi siswa-siswi SMA Yapis 1 Merauke, Jumat (24/10/2025). Program bertajuk "Kartu Menuju Bugar" ini bertujuan memantau kondisi kesehatan generasi muda.


Kegiatan yang dihadiri dewan guru dan petugas puskesmas ini, diawali dengan senam Indonesia Hebat. Siswa kemudian mendapatkan sosialisasi tentang manfaat pemeriksaan kesehatan.


Pemeriksaan meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, tensi darah, serta tes kebugaran. Setiap siswa menerima kartu riwayat pemeriksaan kebugaran sebagai catatan kesehatan pribadi.


Penanggung jawab Kesjaor (Kesehatan Jasmani Olahraga) Puskesmas Karang Indah, Olopun Sibuaya, menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari Kemenkes RI yang diteruskan melalui Dinas Kesehatan. "Setiap program Kesjaor yang kita ajukan selalu di-ACC. Ini sangat bagus untuk kesehatan jasmani olahraga, khususnya untuk anak sekolah," ujarnya di sela kegiatan.


Sibuaya menambahkan, pemeriksaan meliputi tensi, lingkar perut, tinggi dan berat badan untuk mengetahui idealitas tubuh.


 "Ada juga pemeriksaan darah untuk deteksi anemia atau penyakit lain. Tes fisik dilakukan dengan lari 1600 meter," jelasnya. Hasil tes fisik menunjukkan sebagian siswa memiliki kondisi fisik yang prima, sementara sebagian lainnya masih di bawah standar.


Meski tidak menemukan penyakit menonjol secara umum, Sibuaya mengakui adanya kasus bawaan seperti gangguan pernapasan atau asma. Namun, ia mengklaim bahwa mayoritas siswa (80%) yang diperiksa menunjukkan kondisi fisik yang sangat baik.


Program Kesjaor ini menargetkan kunjungan ke SMP dan SMA sebanyak dua kali setahun.


 "Untuk tahun ini, kami menargetkan enam kegiatan. SMA Yapis ini adalah yang terakhir," ungkap Sibuaya. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di SMP Yapis, SD Yapis 1 dan 2, SLB, serta SD Biangkuk.


Sibuaya berharap program ini dapat terus ditingkatkan dengan partisipasi aktif dari guru.


 "Keberhasilan ini ada di tangan guru. Kami hanya pelaksana. Harapan kami, kerjasama guru dan murid dapat ditingkatkan. Anak sehat pasti pintar. Belum bisa anak pintar kalau tidak sehat," tegasnya.


Kepala Sekolah SMA Yapis 1 Merauke, Drs. Abubakar Abu, menyambut baik program ini. 


"Ini merupakan program senada dengan program daerah untuk mengetahui seberapa terjaminnya gizi siswa, baik di rumah maupun di sekolah," tuturnya. Ia berharap program ini berkelanjutan dan terjalin komunikasi yang baik antara sekolah dan puskesmas.


"Jika ada siswa yang kesehatannya terganggu, kami berharap segera diinformasikan agar bisa berkoordinasi dengan orang tua untuk langkah antisipasi," pungkas Abubakar.




 (Rizki)

Komentar

Tampilkan

Terkini