Lampumerahnews.id
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Erwin Aksa, menegaskan bahwa perubahan Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang beberapa waktu lalu disahkan DPR RI merupakan langkah penting untuk meningkatkan profesionalisme, transparansi, dan pelayanan kepada jemaah.
Hal tersebut disampaikan Erwin Aksa saat menjadi pembicara dalam kegiatan Jagong Masalah Haji dan Umrah (JAMAROH) yang digelar oleh Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan ini mengangkat tema “Perubahan Undang-undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah untuk Suksesnya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1447 H/2026 M serta Dinamika Pelaksanaan Haji dan Umrah Tahun 1446 H/2025 M.”
“UU baru ini memastikan negara hadir sepenuhnya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah. Dengan kelembagaan yang lebih kuat dan sistem digital yang transparan, penyelenggaraan haji akan menjadi lebih tertib, efisien, dan jamaah-sentris,” ujar Erwin Aksa.
Menurutnya, revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 ini membawa sejumlah perubahan penting, termasuk pembentukan Kementerian Haji dan Umrah yang akan mengelola penyelenggaraan ibadah haji secara terintegrasi. Sistem layanan juga akan dikelola satu pintu, disertai digitalisasi sistem informasi terpadu untuk memastikan akuntabilitas publik.
Erwin Aksa juga menyoroti hasil evaluasi penyelenggaraan Haji 1446 H/2025 M, di mana masih ditemukan sejumlah kendala seperti ketidaksesuaian data jamaah dengan pihak Arab Saudi, keterlambatan distribusi Kartu Nusuk, serta pelaksanaan murur/tanazul yang belum optimal. “Temuan-temuan tersebut menjadi bahan evaluasi agar Haji 2026 berjalan lebih baik,” tegasnya.
DPR RI melalui Komisi VIII, lanjut Erwin Aksa, akan terus mengawal implementasi UU baru ini dengan fokus pada lima hal utama: pengawasan dana haji, peningkatan kualitas petugas, percepatan digitalisasi layanan, perhatian bagi jamaah lansia dan disabilitas, serta edukasi kesiapan jamaah sejak dini.
“Keberhasilan haji bukan hanya soal keberangkatan, tetapi juga kesiapan dan keikhlasan dalam beribadah. Kami ingin memastikan setiap jamaah berangkat dengan tenang dan pulang membawa kemabruran,” pungkasnya.
[Sony|AT]