Lampumerahnews.id
Jakarta-Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi kepada seluruh komunitas Sikh di perayaan 100 Tahun Guru Nanak Sikh, salah seorang tokoh agama yang pernah berjasa di Republik Indonesia pada Ahad, [04/05/2025].
Vihara tempat berkumpulnya komunitas Sikh yang beralamat di Melur Tanjung Priok ini diharapkan Menag bukan sekedar tempat ibadah semata, melainkan pusat nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas dan persaudaraan lintas agama. Menag membeberkan, Vihara ini telah berkontribusi pasif sebagai bagian dari perjalanan bangsa Indonesia.
"Sejak awal abad 20, komunitas Sikh telah menorehkan jejaknya di kehidupan sosial budaya dan spiritual di Indonesia," buka Menag Nasaruddin.
Salah satu warisan yang paling luhur dalam ajaran agama Sikh hingga saat ini, seperti disebut oleh Menag adalah tradisi Langar, yaitu membuat dapur umum untuk menyediakan makanan bagi siapa saja tanpa memandang suku agama kasta dan status sosial.
"Tradisi Langar ini sejalan dengan nilai-nilai yang diusung oleh Kementerian Agama yaitu kesetaraan, toleransi dan persamaan antar sesama," ujar Menag.
Menag mengabarkan, bahwa Kementerian Agama saat ini sedang mengembangkan Kurikulum Cinta di mana setiap guru agama harus mengajarkan cinta saat mengajarkan agama, bukan sebaliknya. Guru àgama seyogyanya nengajarkan aspek kebersamaan satu degan yang lain.
"Guru agama yang mengajarkan kebencian sejatinya tidak mengajarkan agama bagi jamaahnya," tukas Nasaruddin.
Ditambahkan oleh Menag, ajaran agama seharusnya lebih menonjolkan sisi tuhan sebagai the Mother of God bukan the Father of God. Di mana tuhan di berbagai agama lebih banyak menampakkan sisi feminimNya (lemah lembut) di samping sisi maskulinNya (keras dan pendendam).
"Sistem teologi (cara bertuhan) yang mengandalkan kejantanan, power struggle dari tuhan inilah yang acapkali bertentangan dengan misi suci keagamaan," imbuh Menag.
Di akhir sambutannya, Menag mengajak seluruh komunitas Sikh agar bersama mengembalikan kesucian misi agama dengan cara membumikan ajaran agama yang Menag sebut dengan istilah teologi jilid dua yaitu menjaga hubungan baik dengan sesama manusia (toleransi kemanusiaan), hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia, alam semesta dan tuhan.
"Jika konsep ini berhasil kita lakukan, maka dunia akan belajar kerukunan dengan Indonesia," pungkas Menag.
kipray