Lampumerahnews.id
Jakarta, - Pejabat Ka satpel Perhubungan Tanjung Priok Ahmad AP saat di konfirmasi melalui WA terkait maraknya perijinan bangunan restaurant dan tempat olah raga yang tidak memiliki izin andalalin menjawab dengan entengnya "Iseng Banget Tanya-Tanya parkiran? Tuh di Menteng, Slipi dan lainnya masih banyak? "
Banyak bangunan yang berdiri di kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara yang di duga tidak memiliki izin baik itu Andalalin dan seterusnya di biarkan oleh pemerintahan setempat yang mengakibatkan gangguan pada warga masyarakat.
Seperti halnya Ahmad ka satpel Perhubungan kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara saat di konfirmasi salah satu gedung kegiatan di wilayah Sunter dimana gedung tersebut memiliki lahan parkir tapi tidak dapat memadahi kendaraan parkir hingga mengganggu lalu lintas setempat.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan ke Ahmad Ka satpel perhubungan kecamatan Tanjung Priok dengan 3 pertanyaan diantaranya :
1. Apakah bangunan itu entah restaurant, olah raga, sekolahan ataupun tempat hiburan wajib memiliki izin andalalin?
2. Jika tidak ada izin andalalin knp bangunan tersebut bisa berdiri?
3. Langkah apa yg bapak lakukan u mengantisipasi kemacetan/kecelakaan di tempat tersebut?
Ka satpel Perhubungan kecamatan Tanjung Priok Ahmad mengatakan "Iseng Banget Tanya-Tanya parkiran di sunter, masih banyak tuh di Menteng, Slipi dan Senayan? Kenapa tidak di tanyakan? "
"Dapat nomor kontak saya dari siapa? " Tanya Ahmad saat telp ke wartawan lalu di matikan.
Sementara itu Iyan Asisten Pemerintahan Jakarta Utara saat di konfirmasi tingkah laku seorang ka satpel Perhubungan kecamatan Tanjung Priok, langsung menghubungi nya, tapi saat dihubungi pertama nada tidak di jawab.
Tak lama kemudian Ahmad ka satpel Perhubungan kecamatan Tanjung Priok menchat mengatakan "Cemen banget menghubungi Aspem?".
Hingga saat ini Kadis Perhubungan DKI Jakarta saat di konfirmasi terkait kinerja bawahannya yang arogan tersebut " Belum Jawab".
Sementara itu Ida Iryani ketua PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) Jakarta Utara menanggapi terkait ka satpel Perhubungan kecamatan Tanjung Priok mengatakan "Seharusnya seorang ka satpel ataupun pejabat saat di konfirmasi seorang wartawan terkait tipoksi kerjanya, wajib di jawab dan dari mana pun nomor kontak tidak harus dipertanyakan".
"Jika emang ka satpel perhubungan tidak mau mau jawab malah mengatakan "CEMEN" pada wartawan itu namanya sudah Arogan. Dan semua wartawan hanya sebagai kontrol sosial", tambah Ida Iryani ketua PPWI JAKUT.
Ida juga menyayangkan sikap arogansi pejabat saat di minta konfirmasi oleh wartawan melalui whatsapp.
" Semestinya pejabat publik setingkat ka satpel menyampaikan hal positif apa bila di lakukan konfirmasi oleh awak media, nanti bila berita sudah terbit alih-alih merespon negatif atas pemberitaan tersebut, kami telah melakukan konfirmasi sebelum penanyangan berita tapi malah respon nya tak baik, menurut saya pejabat publik juga harus memakai etika terhadap siapapun, "imbuh nya.


