Lampumerahnews.id
Jakarta- Menanggapi pernyataan Wakil Menteri Perhubungan" Suntana saat membuka Rapat Kerja Nasional APBMI di Surabaya pada 1 November 2025 lalu yang membolehkan pengelolaan TKBM di dalam Pelabuhan lebih dari satu, menimbulkan gejolak di Koperasi TKBM seluruh Indonesia.
Solidaritas Aksi Damai pada hari ini adalah SP/SB TKBM, terdiri dari Ketua SBPI, SPTKBMI, STKBM, SPKTPTP, SPTI, SPJK, SPMI yang bernaung di bawah Koperasi KS TKBM Pelabuhan Tg Priokmenyampaikan bahwa aksi hari ini adalah Aksi Damai sebagai bentuk solidaritas terhadap kawan-kawan TKBM di seluruh Indonesia(8/12) .
Munajat Amri R" selaku Ketua Solidaritas Buruh Pelabuhan Indonesia (SBPI) TKBM mengatakan :
"Kami hari ini para Serikat Pekerja/Serikat Buruh bersama kawan-kawan Serikat Pekerja lainnya yang ada di lingkungan Koperasi KS TKBM terpanggil mengadakan Aksi Damai, atas statement Ketua Umum APBMI pada Rakernas mereka di Surabaya yang dihadiri oleh Wakil Menteri Perhubungan pada bulan November lalu, yang akan melegalkan adanya Koperasi lain atau PT dan badan hukum lainnya selain Koperasi TKBM yang sudah ada di dalam Pelabuhan."kata Amri di Koperasi KS TKBM Pelabuhan Tanjung Priok.
Menanggapi hal itu," lanjut Amri, tentunya kami mengambil sikap dan menolak keras dan kami nilai tidak efektif karena akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan terganggu kenyamanan serta keamanan pekerja, terlebih Ketua Umum APBMI telah memberikan statement bawa Koperasi TKBM sebagai monopoli adalah hal yang tidak mendasar juga fitnah , karena kami hanya melaksanakan peraturan yang sudah diatur dalam SKB 2 Dirjen 1 Deputi, bahwa "1 Pelabuhan - 1 Koperasi TKBM" sebagai bentuk keseriusan Pemerintah saat ini untuk melindungi dan menjaga demi kesejahteraan kaum buruh di Pelabuhan.
Kami TKBM sudah ada jauh puluhan tahun sebelum adanya APBMI, jadi pendatang baru jangan mengusik atau mengatur apalagi menuduh serta memfitnah lembaga kami."tegas Amri.
Amri menyatakan dengan keras apabila Aksi Damai hari ini bila tidak didengar atau tidak diindahkan, maka kami para Serikat Pekerja - Serikat Buruh akan siap menggalang kekuatan untuk Aksi yang lebih besar turun ke jalan atau mogok kerja Nasional.
" Bila aksi ini tidak segera di indahkan , kami akan menggalang kekuatan untuk aksi lebih besar turun ke jalan atau mogok kerja Nasional . Untuk itu kami berharap kepada Kementerian Perhubungan melalui KSOP agar tidak melegalkan rencana dualisme Koperasi TKBM tandingan baik itu PT ataupun perusahaan yang berbadan hukum lainnya dan agar Wakil Menteri Perhubungan bersama Ketum APBMI segera meralat pernyataannya yang membuat gaduh para TKBM di Tanjung Priok dan di seluruh Pelabuhan Indonesia.karena hal ini akan berdampak pada terganggunya stabilitas dan kondusifitas lingkungan Pelabuhan" pungkasnya.
