Lampumerahnews.id
Aceh – Presiden Prabowo Subianto menyoroti keras tindakan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang pergi umrah tanpa izin di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda wilayahnya.
Dalam rapat percepatan penanganan bencana di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu (7/12/2025).
Prabowo meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memproses pencopotan Bupati Aceh Selatan Mirwan.
“Kalau yang mau lari, lari saja nggak apa-apa. Dicopot Mendagri bisa ya, diproses,” tegas Prabowo di hadapan para kepala daerah.
Prabowo menilai tindakan Bupati Aceh Selatan Mirwan sebagai bentuk pengabaian tanggung jawab.
Ia bahkan mengibaratkannya dengan pelanggaran berat dalam dunia militer.
“Kalau tentara, ini namanya desersi. Dalam keadaan bahaya meninggalkan anak buah, itu tidak bisa. Saya tidak mau tanya partainya apa,” ujar Prabowo.
Pernyataan tegas tersebut muncul setelah Mirwan diketahui meninggalkan daerahnya yang sedang dalam status tanggap darurat untuk melaksanakan ibadah umrah bersama keluarga.
Mirwan Pergi Umrah Tanpa Izin, Pemeriksaan Diulang
Tim pemeriksa dari Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkap telah menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Mirwan usai kepulangannya.
Sebelumnya, Mirwan menerbitkan surat ketidaksanggupan penanganan darurat banjir dan longsor pada 27 November, bernomor 360/1315/2025.
Namun pada 2 Desember, ia justru berangkat umrah, sementara ratusan warga di Trumon masih bertahan di tenda pengungsian.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), mengaku telah menolak permohonan izin perjalanan luar negeri yang diajukan Mirwan pada 24 November.
“Gubernur telah menyampaikan balasan tertulis bahwa permohonan tersebut tidak dapat dikabulkan atau ditolak,” kata Jubir Pemerintah Aceh, Muhammad MTA
Gerindra Turut Ambil Sikap: Mirwan Resmi Dipecat
Partai Gerindra yang merupakan partai asal Bupati Aceh Selatan Mirwan juga mengambil langkah tegas.
Sekjen Gerindra Sugiono menyatakan bahwa Mirwan diberhentikan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan.
“Sangat disayangkan sikap dan kepemimpinannya. DPP Gerindra memutuskan memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC,” ujarnya pada Jumat (5/12).
