-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

Perdana, Siswa SMA Yapis 1 Merauke Terima Makanan Bergizi

lampumerahnews
Senin, 27 Oktober 2025, 20.06 WIB Last Updated 2025-10-27T13:07:07Z


Lampumerahnews.id

Merauke -. Suasana penuh semangat mewarnai SMA Yapis 1 Merauke saat siswa-siswi kelas X dan XI pertama kali menerima makanan bergizi gratis (MBG) yang disiapkan khusus untuk mereka. Kedatangan petugas SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) disambut hangat oleh Kepala Sekolah, Drs. Abubakar Abu dan dewan guru.


Cempreng berisi makanan bergizi dibagikan langsung kepada para siswa. Sebelum menyantap, para guru memberikan pengarahan dan memimpin doa bersama, menambah khidmat suasana makan siang itu. 


"Semoga apa yang kita makan menjadi berkah dan menunjang teman-teman dalam proses pembelajaran agar tidak lemas dan tetap semangat" ujar salah seorang guru, memotivasi para siswa.


Kepala SPPG, Aris Amelia, menjelaskan bahwa program MBG ini terdiri dari dua jenis, yaitu paket basah yang diberikan setiap hari Jumat, dan paket kering sebagai pengganti hari Sabtu yang umumnya libur.


 "Paket kering itu untuk hari Sabtu. Karena anak-anak libur, kita berikan di hari Jumat" jelas Aris.


Paket kering sendiri berisi makanan seperti roti, telur, dan susu. Namun, Aris menekankan bahwa pihaknya akan melakukan survei dan menyesuaikan dengan ketersediaan produk lokal di Merauke. 


"Kita survei dulu karena ini dalam jumlah banyak. Kita cari supplier yang punya izin, agar produknya terjamin" ungkap Aris.


Saat ini, program MBG telah menjangkau sejumlah titik di Merauke, dan akan terus bertambah seiring penambahan SPPG. Aris berharap program ini dapat meningkatkan kehadiran siswa di sekolah serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan kesehatan mereka.


"Semoga anak-anak semakin rajin ke sekolah, dan dampak MBG ini betul-betul terasa bagi pertumbuhan mereka" harap Aris.


Menanggapi adanya siswa yang mungkin memiliki fobia terhadap sayur, Aris mengakui bahwa ketidaksukaan terhadap sayur memang sering terjadi. Namun, ia menekankan pentingnya peran sekolah dan SPPG untuk terus memberikan edukasi tentang manfaat sayur bagi tubuh. 


"Kita harus bahu-membahu, mengingatkan anak-anak tentang baiknya sayur untuk tubuh dan pertumbuhan mereka," tutur Aris.


Program MBG ini bukan hanya sekadar memberikan makanan bergizi, tetapi juga memberdayakan UMKM dan petani lokal. Selain meningkatkan gizi, kesehatan, dan kecerdasan anak-anak usia sekolah, program ini juga bertujuan menekan angka stunting dan gizi buruk.


Kebahagiaan terpancar dari wajah John, seorang siswa asli Papua di SMA Yapis 1, usai menyantap makanan bergizi tersebut. 


"Enak rasanya dan kenyang" ujarnya singkat, namun penuh makna. (Rizki Manusia Biasa)

Komentar

Tampilkan

Terkini