Lampumerahnews.id
Merauke - Muslimah Badan Koordinasi Majelis Muslim Papua Selatan (Badko MMP) Provinsi Papua Selatan meraih juara 3 dalam lomba menghias ember pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (04/10/2025). Karya tersebut berupa miniatur masjid bernuansa Papua memukau dewan juri dengan perpaduan unik antara nilai agama dan budaya lokal.
Ketua Badko MMP Papua Selatan, Sidik Weriuw,S.Pd.I, menjelaskan bahwa miniatur masjid ini terinspirasi dari sejarah masuknya Islam di Papua Selatan, khususnya di Distrik Okaba. "Alasan kita adalah melihat kembali sejarah bagaimana pertama kali Islam masuk di Papua Selatan," ungkap Sidik.
Menurut Sidik, desain dan pengerjaan miniatur ini melibatkan Muslimah Badko MMPS yang memiliki akar sejarah dengan kedatangan Islam pertama di Papua Selatan. Hal ini menjadi simbol penghormatan dan penerusan perjuangan para leluhur dalam menyebarkan ajaran Islam yang inklusif.
Miniatur masjid ini dihiasi dengan ornamen khas Papua Selatan, seperti arsitektur yang terinspirasi dari Musholah berbentuk honai. Selain itu, hasil bumi dan makanan lokal seperti pisang, ubi keladi, singkong, petatas sagusep, ndiam serta ikan bakar. Daging rusa, sambal colo-colo serta air kelapa muda khas Merauke turut mempercantik karya ini.
"Islam merangkul semua. Ini yang menjadi semangat kami untuk mengkolaborasikan momen pertama kali Islam masuk dengan kondisi Islam saat ini," tegas Sidik di Merauke, Sabtu (04/10/2025).
Sidik menambahkan, kolaborasi antara adat dan agama merupakan kunci penting. Dengan mengangkat budaya lokal, syiar Islam menjadi lebih bermakna dan relevan bagi masyarakat Papua selatan.
Apresiasi terhadap karya Muslimah Badko MMPS juga datang dari Bupati Merauke. Sementara itu, Sidik mengungkapkan bahwa miniatur masjid ini merupakan simbol dari mimpi besar mereka untuk membangun Masjid di Papua Selatan.
"Mimpi besar kami sebenarnya adalah membangun Pesantren untuk Anak-anak kita Muslim/Muslimah Papua Selatan," jelas Sidik. Ia berharap, pesantren tersebut kelak akan menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan generasi muda Papua selatan yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, serta bangga dengan identitas budayanya.
Sidik berpesan kepada generasi muda Papua Selatan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai bekal untuk membangun daerah. Dengan ilmu dan pemahaman agama yang baik, ia yakin generasi muda Papua selatan dapat menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.
(Rizki)