-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

Jelang Keriyaan Orang Betawi "H. Budi Chermansyah beberkan rangkaian acara

lampumerahnews
Kamis, 13 November 2025, 23.56 WIB Last Updated 2025-11-13T17:00:01Z


Lampumerahnews.id

Jakarta — Dalam upaya melestarikan budaya asli Jakarta, Badan Musyawarah (Bamus) Betawi 1982 akan menggelar Keriyaan Orang Betawi Tahun 2025 pada 14–16 November 2025 di Plaza Bamus Betawi, Jakarta. 


Acara ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan nilai-nilai budaya Betawi yang semakin tergerus oleh arus modernisasi.


Tradisi pernikahan adat Betawi yang dikenal dengan Kriya’an Orang Betawi menjadi tema utama kegiatan tersebut. 


Prosesi ini bukan sekadar ritual penyatuan dua insan dalam ikatan suci, melainkan simbol harmoni sosial, kekeluargaan, dan gotong royong yang diwariskan para leluhur Betawi.


Ketua Panitia, H. Budi Chermansyah, menyampaikan, " kegiatan ini akan melibatkan sekitar 50.000 pengunjung dan menampilkan seluruh rangkaian upacara adat Betawi mulai dari ngelamar, tande putus, palang pintu, akad nikah, hingga pesta adat."katanya dalam siaran pers nya. (13/11). 


" Selain itu, dia membeberkan " masyarakat juga dapat menikmati pameran kriya, kuliner khas, dan pertunjukan seni tradisional seperti gambang kromong, lenong, tanjidor, hingga ondel-ondel."beber nya. 


“Keriyaan ini bukan sekadar tontonan, tapi juga tuntunan bagi generasi muda agar mereka mengenal dan bangga terhadap akar budayanya sendiri,” ujar Budi Chermansyah.


Warisan Budaya yang Sarat Nilai


Kriya’an Orang Betawi mengandung nilai-nilai filosofis yang mengajarkan sopan santun, keberanian, dan kebersamaan. 


Misalnya, dalam tradisi Palang Pintu, rombongan pengantin pria harus menunjukkan keberanian dan kecakapan bersilat serta berpantun untuk mendapatkan restu keluarga pengantin wanita.


Sementara pada pesta adat, suasana meriah diwarnai dengan hiburan khas Betawi, kuliner tradisional, dan pameran busana pengantin yang memperlihatkan kekayaan estetika lokal.


Meningkatkan Kesadaran Budaya dan Pariwisata


Bamus Betawi 1982 menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperkenalkan budaya Betawi, tetapi juga menjadi sarana pendidikan, hiburan, dan pengembangan pariwisata budaya. 


Melalui acara ini, masyarakat diharapkan lebih menghargai keragaman budaya Indonesia serta menjadikan tradisi sebagai bagian dari kehidupan modern.


“Pelestarian budaya Betawi adalah bentuk penghormatan terhadap sejarah Jakarta. Dengan menghidupkan tradisi seperti Keriyaan ini, kita menjaga jati diri bangsa di tengah perubahan zaman,” tutupnya yang juga merupakan salah satu pengurus Bamus Betawi 1982.


Rangkaian Acara Selama Tiga Hari


Acara Keriyaan Orang Betawi 2025 akan dimulai dengan malam syukuran pada Jumat malam (14/11), dilanjutkan dengan serangkaian prosesi adat pada Sabtu (15/11) seperti ngelamar, tande putus, masa dipiare, dan tangas atau prosesi memandikan pengantin. 


Puncak kegiatan akan berlangsung pada Minggu (16/11) dengan prosesi ngarak pengantin, palang pintu, akad nikah, dan pesta adat, yang diramaikan dengan hiburan rakyat seperti lenong, gambang kromong, rebana, hadroh, dan tanjidor.


Meneguhkan Identitas Betawi


Dengan semangat “Betawi Bangkit, Budaya Tak Lekang Zaman”, Bamus Betawi 1982 berupaya menjadikan Keriyaan Orang Betawi sebagai agenda tahunan yang memperkuat identitas budaya lokal di tengah perkembangan kota metropolitan Jakarta.


Acara ini juga diharapkan menjadi ruang kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku budaya untuk memastikan warisan leluhur tetap hidup dan relevan bagi generasi masa depan. 

Komentar

Tampilkan

Terkini