Lampumerahnews.id
Jakarta-Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melepas peserta Jalan Sehat Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa Timur (Pawarta Jatim) di halaman Balai Kota, Minggu, 9 November 2025.
Jalan Sehat Pawarta Jatim 2025 digelar dalam rangka menyambut dan mengenang Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November.Diikuti ratusan peserta, kegiatan jalan sehat ini menempuh rute sepanjang 2,5 kilometer dengan menyusuri Jalan Medan Merdeka Selatan berputar menuju Jalan Kebon Sirih berbelok ke Jalan Medan Merdeka Timur dan berakhir di halaman Balai Kota.
“Saya mengapresiasi Pewarta Jatim karena telah menjadi wadah yang memperkuat persatuan dan semangat gotong royong, sebagaimana semangat rakyat Surabaya saat berjuang melawan penjajah,” ujar Gubernur Pramono.
Gubernur Pramono menegaskan, Balai Kota DKI Jakarta terbuka bagi seluruh masyarakat, serta menjadi rumah bersama bagi warga dari berbagai latar belakang suku, ras, dan agama. Ia berharap, Balai Kota dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik yang mendorong tumbuhnya persaudaraan, persatuan, toleransi, serta kecintaan terhadap Kota Jakarta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang mengedepankan nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap perjuangan bangsa. Ruang publik seperti Balai Kota dan kawasan Monumen Nasional (Monas) diharapkan menjadi wadah ekspresi dan kolaborasi warga, sejalan dengan semangat Jakarta sebagai Kota Kolaborasi, yaitu kota yang terbuka, inklusif, dan penuh semangat kebersamaan.
“Balai Kota adalah rumah bagi siapa saja. Beberapa bulan lalu, Paguyuban Jawa Tengah juga kami izinkan menggunakan Balai Kota. Bahkan, beberapa minggu lalu di Monas, Paguyuban Madura juga diizinkan menggelar kegiatan di sana. Hari ini, kegiatan Jalan Sehat memperingati Hari Pahlawan yang diadakan oleh Paguyuban Jawa Timur untuk pertama kalinya juga diselenggarakan di sini,” jelasnya.
Kegiatan Jalan Sehat ini merupakan agenda tahunan Pewarta Jatim yang turut dimeriahkan dengan pentas budaya Reog Ponorogo dan penampilan musik Campursari. Acara tersebut digelar untuk mengenang kembali semangat heroik Arek-arek Suroboyo yang dikobarkan oleh Bung Tomo, sebagai simbol keberanian rakyat Indonesia dalam melawan penjajah.
kipray


