-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

Bersama Wakil Menteri Sosial, Danrem 072/Pamungkas Hadiri Milad ke-240 Pangeran Diponegoro

lampumerahnews
Rabu, 12 November 2025, 23.09 WIB Last Updated 2025-11-12T16:09:49Z

 


Lampumerahnews.id

Yogyakarta - Disela padatnya kegiatan kedinasannya sebagai Komandan Korem 072/Pamungkas. Brigjen TNI Bambang Sujarwo, SH M.Sos MM masih saja bisa meluangkan waktunya untuk menghadiri kegiatan Milad Pangeran Diponegoro ke-240 Tahun (1785–2025) sekaligus Refleksi 200 Tahun Perang Jawa (1825–1830). 


Kegiatan ini diselenggarakan oleh Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (PATRA PADI) di Ndalem Yudonegaran, Jalan Ibu Ruswo No.35, Yudonegaran, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Selasa (11/11/2025) malam.


Selain Danrem 072/Pamungkas, sejumlah tokoh nasional dan daerah, juga tampak hadir di tengah acara itu. Diantaranya Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, GBPH H. Prabukusumo, S.Psi. (Ketua PMI DIY), GBPH H. Yudhaningrat, MM (Tuan Rumah sekaligus Penasehat Patra Padi).


Selain itu, ada pula Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, SH M.Si, Ketua Umum Patra Padi, R. Rahadi Saptata Abra, S.Si MBA serta tokoh agama dan budaya seperti Ustadz Salim A. Fillah dan dalang muda Ki Harlindar Mukti Prakoso.


Rangkaian acara diawali dengan doa bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pemutaran film “Al Diponegoro Hero” dan refleksi sejarah 200 tahun Perang Jawa.


Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono dalam sambutannya menegaskan pentingnya meneladani nilai-nilai perjuangan Pangeran Diponegoro sebagai cermin bagi kehidupan bangsa saat ini. 


Lebih lanjut Wakil Menteri Sosial menyampaikan tantangan bangsa modern yang masih dihadapkan pada “serakah-nomics” kekuatan yang terdiri dari imperialisme modern, oligarki sumber daya, dan birokrasi korup yang merugikan rakyat.


“Zaman memang telah berubah, tetapi hakikat perjuangan dan kemerdekaan bangsa belum selesai. Kita masih berhadapan dengan musuh-musuh rakyat yang harus dihapuskan dari Bumi Pertiwi,” ujarnya.


Peringatan Milad ke-240 Pangeran Diponegoro ini bukan sekadar acara budaya, namun juga momentum refleksi sejarah dan spiritual. 


Dibalik itu, semangat kejujuran, keberanian dan keberpihakan kepada rakyat yang diwariskan oleh Sang Pahlawan Nasional menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme di tengah tantangan zaman.


Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit berjudul “Perang Jawa” oleh Ki Harlindar Mukti Prakoso, yang memvisualisasikan kembali kisah heroik perjuangan Pangeran Diponegoro dalam membela tanah air. 


(Muhammad)

Komentar

Tampilkan

Terkini