-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

Aceh Dekat ke Jeddah: Peluang Besar Menjadi Pusat Penerbangan Umrah Indonesia

lampumerahnews
Senin, 24 November 2025, 22.05 WIB Last Updated 2025-11-24T15:05:57Z


Lampumerahnews.id

BANDA ACEH – Upaya membuka kembali jalur pemberangkatan jamaah Umrah langsung dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda mulai bergerak ke tahap yang lebih konkret. Di balik langkah ini terselip harapan baru bagi denyut ekonomi rakyat Aceh, terutama sektor jasa perjalanan, perhotelan, hingga usaha mikro yang menggantungkan hidup pada pergerakan wisata religi.


Pertemuan yang digelar di Meuligoe Gubernur, Sabtu (22/11/2025), menjadi titik tolaknya. Di sana, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mempertemukan Muchlis Hasyim—pendiri PT Serambi Aceh Makkah (SAM) Airlines—dengan Ketua Kesatuan Antar Travel Umrah dan Haji Aceh (KATUHA) Mahfud Ahmad Makam. Mualem mengatakan pertemuan itu ia inisiasi untuk menyatukan arah pelaku travel dan pihak maskapai yang akan melayani penerbangan.


“Hari ini, saya memfasilitasi pertemuan Pak Muchlis dan Pak Mahfud serta Datin Seri Vie Shantie Khan, untuk membahas penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah via Aceh,” ujar Mualem.


Ia menilai kehadiran SAM Airlines yang menggandeng PT PEMA akan memicu putaran ekonomi baru di Aceh, mulai dari tenaga kerja penerbangan, operator ground handling, hingga rantai usaha yang menyertai mobilitas jamaah. “Dari pertemuan tadi dijelaskan, bahwa pada tahap awal mungkin SAM Airlines akan mencarter pesawat, namun base-nya tentu tetap di Aceh. Tapi tentu mereka tidak hanya melayani jama’ah asal Aceh. Jika perlu, jama’ah se-Nusantara bisa berangkat via Aceh dengan menggunakan jasa SAM Airlines,” katanya.


Optimisme itu tidak lepas dari letak geografis Aceh yang menjadi keuntungan tersendiri. “Aceh–Jeddah itu hanya butuh waktu 6 hingga 6,5 jam penerbangan. Jadi, biayanya tentu lebih murah jika berangkat via Aceh. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi saudara se-Nusantara yang ingin berangkat Haji dan Umrah via Aceh karena lebih ekonomis,” ucapnya.


Dari sisi maskapai, Datin Seri Vie Shantie Khan menyebut kesiapan armada terus digenjot. Demi mengejar target keberangkatan perdana pada Januari 2026, ia sudah menyiapkan antara 3 sampai 10 pesawat. Langkah ini diprediksi membuka peluang kerja baru serta mendorong aktivitas sektor pendukung bandara yang selama ini belum kembali pulih sepenuhnya.


Sementara itu, Muchlis Hasyim mengaku optimis SAM Airlines mampu bergerak cepat. “Pada pertemuan tadi, Pak Gubernur bahkan menargetkan agar pada Januari atau paling telat Februari, SAM Airlines sudah memberangkatkan jama’ah Umrah. Karena itu, di dalam tadi kita sudah bahas bersama para pemilik travel penyelenggara Umrah terkait para jama’ah yang akan diberangkatkan,” ujarnya.


Ia menambahkan, proses perizinan masih berjalan, tetapi fokus awal tetap pada dua hal: izin dan kesiapan jamaah. “Pesawat sudah ada, namun ijin dan jama’ah yang masih terus kita pastikan. Karena itu, kami mengapresiasi Pak Gubernur yang telah mempertemukan kami dengan pihak travel untuk membahas ini,” kata Muchlis.


Di sisi lain, Mahfud Ahmad Makam menegaskan pihaknya terus merapikan koordinasi dengan travel Umrah agar target jumlah jamaah terpenuhi. “Target Pak Gubernur di Januari. Karena itu, kita terus berkoordinasi agar jumlah jama’ah mencukupi untuk diberangkatkan. Jika tidak mencukupi, maka akan kita berangkatkan di Februari,” katanya.


Jika rencana ini berjalan mulus, Aceh berpotensi menjadi salah satu hub penerbangan Umrah yang mampu menyedot arus ekonomi lebih besar ke daerah. Perputaran uang dari sektor layanan perjalanan, akomodasi, kuliner, hingga UMKM diperkirakan meningkat, menghidupkan kembali roda ekonomi rakyat yang sempat melambat dalam beberapa tahun terakhir.


(Kamalruzamal)

Komentar

Tampilkan

Terkini