Lampumerahnews.id
Jakarta-Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memberikan Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPL) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
Ajang ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu, kelompok, lembaga maupun perusahaan yang telah berkontribusi aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan mencakup kategori pengelolaan bank sampah terbaik, pegiat maggot terbaik, pengelolaan sampah tingkat RW, perusahaan dan sektor Horeka terbaik hingga penghargaan individu pelaksana uji emisi terbaik.
Gubernur DKI Jakarta Pramono menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya menyambut baik kegiatan ini sebagai wujud penghargaan kepada masyarakat yang aktif berkontribusi menjadikan lingkungan Jakarta lebih baik — mulai dari kegiatan penghijauan, pengelolaan sampah, penurunan emisi gas rumah kaca, konservasi air, hingga edukasi publik,” ujarnya.
Gubernur Pramono juga mengapresiasi seluruh penerima penghargaan dan berharap mereka dapat terus menjadi inspirasi bagi warga lainnya.
“Para pahlawan lingkungan ini telah menunjukkan dedikasi luar biasa melalui tindakan nyata. Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian kota, apalagi Jakarta tengah bertransformasi menjadi kota global,” katanya.
Pemprov DKI terus melakukan berbagai langkah konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan perkotaan, termasuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan yang berpotensi menimbulkan banjir.
Upaya tersebut dilakukan melalui perbaikan tanggul, optimalisasi pompa, dan normalisasi sungai guna memperluas area tangkapan air (catchment area).
“Kami telah menggelar apel siaga musim hujan sebagai langkah preventif. Saya telah menginstruksikan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk melakukan pemangkasan dan penyanggaan pohon guna mencegah pohon tumbang. Seluruh unsur masyarakat — mulai dari RW, RT, lurah, camat hingga OPD — harus siap menghadapi berbagai persoalan lingkungan, termasuk banjir,” tegas Gubernur Pramono.
Ia juga menyoroti pentingnya memperluas ruang hijau di ibu kota. Pemprov DKI mendorong pemanfaatan setiap ruang publik untuk kegiatan penghijauan, termasuk pembangunan taman kota dan penghijauan area kolong jalan tol atau jembatan melalui konsep vertical garden.
“Saya meminta agar setiap ruang yang dibangun dibuat lebih hijau. Jika terkendala anggaran, Pemprov membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta. Semua ini demi terwujudnya Jakarta yang lebih hijau dan nyaman,” ungkapnya.
Gubernur Pramono menegaskan, menjaga lingkungan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan Jakarta yang bersih, sehat, dan tangguh menghadapi perubahan iklim.
Ia menambahkan, upaya penghijauan kota diharapkan turut mendongkrak posisi Jakarta dalam Indeks Kota Global, yang kini berada di peringkat ke-71 dari 156 kota dunia. Selain itu, fasilitas transportasi publik Jakarta juga mencatat prestasi dengan menempati peringkat ke-17 dunia, tertinggi kedua di ASEAN setelah Singapura.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa AMPL 2025 menghadirkan sembilan kategori penghargaan yang diberikan kepada ratusan penerima dari berbagai sektor yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan.
Sebanyak 43 sekolah meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata, disusul 27 RW yang berhasil melaksanakan Program Kampung Iklim (Proklim). Sementara itu, satu individu dinobatkan sebagai Pendukung Pelaksana Uji Emisi Terbaik.
Di bidang pengelolaan sampah, 11 RW terpilih sebagai BPS-RW Terbaik, 6 Bank Sampah, dan 3 penggiat maggot mendapat penghargaan atas inovasi mereka dalam pengelolaan sampah mandiri.
Selain itu, tiga perusahaan memperoleh predikat Mitra Sinergi Terbaik, empat perusahaan diapresiasi atas pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan dua hotel dianugerahi penghargaan untuk kategori Pengelolaan Sampah Sektor Horeka Terbaik.
DLH DKI juga memberikan apresiasi khusus kepada Mitra Pilot Project Kolaboratif Sosial Berskala Besar (KSBB) Pengelolaan Sampah, yang dinilai berhasil memperkuat semangat gotong royong lintas sektor.
“Program ini melibatkan banyak pihak yang berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing, mulai dari penyediaan sarana, pendampingan, pelatihan, hingga penerapan teknologi. Tujuannya membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif dan terintegrasi di enam wilayah kota dan kabupaten percontohan,” jelas Asep.
Ia berharap penghargaan AMPL dapat menjadi pemicu semangat bagi masyarakat untuk terus menjaga lingkungan. “Kami ingin gerakan peduli lingkungan menjadi gaya hidup bersama, bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi aksi nyata yang berkelanjutan,” pungkasnya.
kipray


