Lampumerahnews.id
Kendari — Pameran Kaligrafi Internasional yang diselenggarakan oleh Jakarta Islamic Centre (JIC) di UPTD Museum Kendari resmi ditutup pada Sabtu (18/10). Selama delapan hari pelaksanaan, kegiatan ini sukses menarik lebih dari 8.000 pengunjung, baik yang hadir langsung di lokasi pameran maupun yang mengikuti secara virtual dan online dari berbagai daerah di Indonesia serta mancanegara.(19/10).
Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Seni dan Budaya Islam di Sulawesi Tenggara ini menampilkan ratusan karya kaligrafi dari seniman nasional dan internasional. Antusiasme masyarakat begitu tinggi, menjadikan pameran ini salah satu ajang seni Islam terbesar yang pernah digelar di Kendari.
Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah JIC, Sukri Kardjono, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh seniman yang telah berpartisipasi, baik dari lokal Sulawesi Tenggara, berbagai provinsi di Indonesia, maupun dari luar negeri. Menurutnya, keberhasilan pameran ini bukan hanya sebagai ajang pamer karya, tetapi juga menjadi bentuk nyata diplomasi budaya Islam yang membawa pesan keindahan, persaudaraan, dan kedamaian bagi dunia.
“Kami berharap melalui kegiatan pameran kaligrafi ini, kita dapat meninggalkan jejak kebaikan. JIC berupaya membuat semacam museum kecil dan meninggalkan galeri ini sebagai warisan budaya. Di UPTD Museum dan Taman Budaya Kendari, kami memberikan peralatan dan perlengkapan pameran yang dihibahkan kepada UPTD Museum Sultra. Bahkan, lebih dari 60 lukisan kaligrafi karya seniman luar negeri akan menjadi koleksi tetap museum agar bisa terus dinikmati masyarakat,” ujar Sukri dalam sambutannya pada penutupan acara.
Ia menambahkan, program pameran ini tidak akan berhenti di Kendari. Rencananya, tahun depan Pameran Kaligrafi Internasional JIC akan digelar di Jawa Tengah dengan skala yang lebih besar dan melibatkan hingga 70 negara peserta.
“InsyaAllah, tahun depan akan lebih meriah. Ini bagian dari komitmen kami untuk terus mengembangkan kegiatan seni kaligrafi yang mengangkat nilai-nilai Islam sekaligus mempererat persaudaraan antarbangsa,” imbuh Sukri.
Lebih lanjut, Sukri menjelaskan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebagai bentuk dukungan terhadap peran JIC sebagai ikon Islam di Ibu Kota yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia dan dunia.
“Harapan kami, kegiatan ini menjadi program unggulan JIC berskala internasional. Ke depan, kami juga akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga seperti LEMKA, LESBUMI NU, dan LSB Muhammadiyah untuk memperkuat jejaring serta meningkatkan kualitas kegiatan seni budaya Islam,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pameran Kaligrafi Internasional JIC Kendari, Dipo Khairul, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tenggara atas sambutan hangat dan antusiasme yang luar biasa selama penyelenggaraan pameran.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Sultra, para pengunjung, dan seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. Antusiasme yang tinggi dari masyarakat menjadi motivasi bagi kami untuk terus melanjutkan kegiatan seni Islam di berbagai daerah,” ujarnya.
Dengan berakhirnya pameran ini, JIC berharap semangat cinta seni kaligrafi Islam semakin tumbuh di kalangan masyarakat, serta menjadi sarana untuk mempererat hubungan budaya dan spiritual antara Indonesia dan dunia.
kipray