Lampumerahnews.id
Depok- Berselang beberapa waktu setelah menerima undangan dari Walikota Jakarta Utara, PWI LS adakan silahturahmi ke kediaman Penasehat PWI LS , KH Rhoma Irama di Depok. (29/9).
KH Muhklis ketua PWI LS, Jakarta Utara mengatakan ada beberapa hal yang di sampaikan saat bersilaturahmi ke Penasehat PWI LS.
" Alhamdulillah hari ini kami berkunjung ke kediaman Penasehat PWI LS, KH Rhoma Irama, untuk meminta wejangan beliau dan memberikan informasi kegiatan kami beberapa waktu lalu saat menerima undangan dari Bapak Walikota, para Kiyai, Kapolres-kapolres di Jakarta Utara dan Danramil 0502/Jakarta Utara, " Kata Kh Muhklis di lokasi.
KH Muhklis sampaikan pesan KH Rhoma Irama agar tetap mendahulukan akhlak dan melakukan persuasif agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
" Alhamdulillah beliau merespon dengan baik apa yang sudah kami lakukan, dan berpesan untuk mendahulukan akhlak dan melakukan persuasif, sambil menunggu langkah apa yang sedang pemerintah lakukan seperti janji Walikota di hadapan para Kiayi dan pejabat kepolisian juga TNI, "ungkap nya.
Lebih lanjut Zarkoni pengurus harian PWI LS, Jakarta Utara menyampaikan , " Alhamdulillah KH Rhoma Irama sangat mendukung dan beliau juga memberikan kaos sebagai simbol apresiasi nya, kaos dengan warna putih ini pertanda pergerakan yang baik, yang bersih dan suci, semoga PWI LS bisa menyampaikan hal-hal kebenaran tentang akidah dan syariat yang termaktub di dalam Alquran serta sesuai dengan ajaran junjungan Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wassalam, "tambah nya.
" Makam Mbah Priok itu betul-betul tidak ada, kalau mau ngaji dan mencari Ilmu Allah ya datangi para ulama dan Kiayi Nusantara, yang jelas-jelas keilmuan dan ketokohan nya, " Sebut KH Muhklis dengan lantang.
Menurut KH Rhoma Irama , makam-makam yang di keramatkan harus clear secara Kesejarahan nya, dan bukan sejarah fiktif untuk menyelamatkan akidah umat islam, tempat keramat itu harus punya data sejarah yang valid akhirnya bisa ada tendensi ekonomi atau mengambil keuntungan dari merusak aqidah .
" Kembali ke kiblat Kiyai Nusantara, masalah polemik nasap kan sudah selesai, penelitian dari tesis imamdudin sampai detik ini tak terbantahkan, pertanyaan 12 para Kiayi soal DNA yang menyatakan diri nya sebagai habaib pun belum terjawab, sementara di Arab Saudi data data geologi dari artefak- artefak dunia juga terbukti bahwa mereka yang mengaku Habaib bukan orang Yaman, membukakan data ini sebenarnya dalam rangka menyelamatkan akidah umat islam dan menyelamatkan Indonesia dari penjajahan politik melalui agama , " Tegas KH Rhoma Irama.
.
"PWI harus tetap istiqomah di jalan Allah, dan berjuang menegakkan perintah dengan dalil yang baik, untuk menyelamatkan umat islam dari kemusyrikan yang sudah menyebar luas, dan melepaskan umat dari kesesatan, " Pungkas KH Rhoma Irama.