-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

Akulturasi Budaya Betawi membawa dampak positif pelestarian seni dan budaya

lampumerahnews
Sabtu, 13 September 2025, 15.12 WIB Last Updated 2025-09-13T08:12:46Z



Lampumerahnews.id

Jakarta- Sentra Kreatif Budaya Betawi menggelar kegiatan Forum Group Diskusikan di hotel Mega anggrek Jakarta Barat, Kegiatan FGD bertema Akulturasi Budaya Betawi tersebut menghadirkan pembicara ketua umum Bamus Suku Betawi 1982 H. Zainuddin, M.H.,S.E yang lebih di kenal H. Oding dan ketua umum Kahmi Jaya M. Ichwan Ridwan yang biasa di panggil bang Boim, diikuti oleh LMK, FKDM dan tokoh masyarakat di wilayah kecamatan Palmerah.


Dalam sambutannya Ririn Kusumawati ketua Sentra Kreatif Budaya Betawi yang juga anggota Dewan Kota Jakarta Barat perwakilan Kecamatan Palmerah mengatakan bahwa melalui diskusi ini diharapkan dapat menggali lebih dalam bagaimana akulturasi Budaya Betawi dapat membawa dampak positif baik dalam pelestarian seni dan budaya maupun dalam pengembangan identitas masyarakat Betawi di kota global ini sehingga budaya Betawi Khususnya di Kecamatan Palmerah dapat terus di jaga dan lestarikan.


Dalam kesempatan tersebut Boim menyampaikan bahwa suku Betawi adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki kekerabatan etnis dengan Melayu Sunda dan Jawa Sejarah


" suku Betawi adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki kekerabatan etnis dengan Melayu Sunda dan Jawa Sejarah, telah membuktikan bahwa suku Betawi merupakan pencampuran antara etnis dan bangsa di masa silam, melalui pase perjalanan yang cukup panjang. Selanjutnya penduduk awal yang mendiami wilayah Jakarta bercampur baur melalui perkawinan yang membaur dan membentuk sebuah entitas budaya baru dari beragam etnik."papar Boim. 


Sementara Haji Oding menyampaikan bahwa regulasi - regulasi yang di telah di buat terkait pelestarian budaya Betawi di Jakarta banyak yang belum terealisasikan .


" Ya sayang nya seperti regulasi - regulasi yang di telah di buat terkait pelestarian budaya Betawi di Jakarta banyak yang belum terealisasikan , tersedianya souvenir Betawi di hotel - hotel serta ornamen Betawi di gedung-gedung di Jakarta seperti tertuang dalam perda DKI Jakarta No.4 tahun 2015 , dan menjadi kewajiban souvenir Betawi harus ada di setiap hotel dan juga instansi swasta maupun pemerintahan, secara tidak langsung mendorong para UMKM untuk memasarkan produksi kreatif nya, " Ungkap H Oding. 


Diskusi berlangsung hangat, peserta terlihat menikmati diskusi dan memberikan masukan-masukan terkait dengan pelestarian budaya Betawi seperti perlunya sosialisasi budaya Betawi terhadap anak-anak sekolah dengan memasang barkot di buku pelajaran yang berisi penjelasan lebih spesifik tentang budaya Betawi.


"Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat untuk pelestarian budaya Betawi dan menjadi masukan bagi para pemangku jabatan di DKI Jakarta sebagai rekomendasi pembuatan aturan dan program pemerintah DKI Jakarta." Tutup H Oding. 

Komentar

Tampilkan

Terkini