LAMPUMERAHNEWS.ID
Jakarta, - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Fa
Tbk (WEGE), melalui Kerja Sama Operasi (KSO) WG-WIKA,
dengan bangga mengumumkan rampungnya pembangunan
Gedung Pengembangan Sistem Operasional Ina-MHEWS
(Indonesia Multi Hazard Early Warning System) di Kantor Pusat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta.( 21/7/25).
Peresmian gedung ini menandai sebuah tonggak penting dalam
peningkatan kapasitas mitigasi bencana di Indonesia.
Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting,
di antaranya Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana
dan Konflik Sosial Kemenko PMK, Bapak Lilik Kurniawan, yang
mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK).
Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat dan
Kepala BPBD Provinsi Banten yang masing-masing mewakili
Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Banten; serta Sekretaris
Utama BNPB, Bapak Rustian, S.Si., Apt., M. Kes., yang mewakili
Kepala BNPB.
Hadir pula Kepala Basarnas, Bapak Marsekal
Madya TNI Mohammad Syafii, serta Direktur Operasi WEGE,
Bapak Bagus Tri Setyana, yang mewakili Direktur Utama WEGE.
Selain itu, turut diundang perwakilan dari Country Director of the
World Bank for Indonesia, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan
SDA Bappenas, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung
RI, serta perwakilan Kedutaan Besar berbagai negara.
Acara ini
juga dihadiri oleh para pimpinan di lingkungan BMKG, serta
mitra teknis proyek seperti kontraktor dan konsultan.
Proyek strategis nasional ini berlokasi di Kantor BMKG Pusat
Jakarta, JI. Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta Pusat. Gedung
ini dirancang sebagai Pusat Data (Data Center) dan perkantoran
BMKG, dengan struktur 9 lantai dan 2 basement, serta total luas
bangunan 8.679,88 m2. Pembangunan ini merupakan bagian
dari proyek Pengembangan Sistem Operasional Ina-MHEWS
Gedung Jakarta dan Bali, dengan nilai kontrak sebesar Rp 207,9
miliar dan adendum terakhir mencapai Rp 252,7 miliar.
Sistem Ina-MHEWS dirancang khusus untuk memberikan
informasi cepat dan akurat kepada masyarakat dan pihak terkait
demi menunjang keselamatan, serta akan menjadi acuan dalam
mitigasi dan evakuasi sebelum tsunami mencapai daratan.
Cakupan sensor Ina-MHEWS juga akan memberikan manfaat.
Internasional, mencakup kawasan ASEAN, sekitar Samudra
Hindia, Pasifik Barat Daya, dan Laut Cina Selatan.
Plt. Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, M.SC., Ph.D,
menyampaikan dalam sambutannya, "Peresmian Gedung
Ina-MHEWS menandai langkah strategis dalam memperkuat
sistem peringatan dini multi-bahaya di ndonesia. Dilengkapi
teknologi mutakhir dan real time, gedung ini memungkinkan
BMKG menyampaikan informasi kebencanaan secara lebih cepat,
akurat, dan luas demi keselamatan masyarakat."Terangnya.
WEGE, sebagai kontraktor pelaksana, menunjukkan
komitmennya dalam menghadirkan inovasi dan keunggulan
konstruksi. Gedung BMKG Jakarta ini memiliki kekhususan yang
menjadikannya yang pertama di Indonesia untuk gedung data
center, yaitu penggunaan Base Isolator Tipe Friction Pendulum.
Teknologi ini memungkinkan gedung tahan terhadap gempa
bumi, dirancang untuk menahan periode gempa hingga 2500
tahun. Pemasangan friction pendulum dilakukan dengan sistem
jacking pada bangunan etelah pekerjaan struktur selesai,
dengan total 23 titik pemasangan. Penggunaan teknologi ini
sangat krusial mengingat ukuran gedung yang besar (9 lantai +
2 basement) dan kondisi tanah di Jakarta yang lunak. Selain itu,
keistimewaan gedung ini juga terletak pada Layar Screen selebar
30 meter di lantai 4 dan 6 yang secara komprehensif dapat
memonitor 24 saluran secara bersamaan, sehingga pemantauan
dapat dilakukan secara maksimal.
Hadian Pramudita, Direktur Utama WEGE, di
kesempatan yang berbeda.
"Kami bangga menjadi bagian dari proyek monumental ini, yang
tidak hanya menegaskan kompetensi WEGE dalam konstruksi
bangunan berteknologi tinggi, tetapi juga berkontribusi pada
sistem peringatan dini bencana yang lebih handal bagi
Indonesia," ujar Hadian
Senada dengan Hadian, Bagus Tri Setyana, Direktur Operasi I,
menambahkan, "Penerapan Base Isolator Tipe Friction Pendulum
adalah bukti nyata komitmen WEGE terhadap inovasi dan
keselamatan, menjadikan gedung ini sebagai yang pertama di
Indonesia yang mengaplikasikan teknologi tersebut untuk
fasilitas data enter."
Lingkup pekerjaan WEGE meliputi pekerjaan persiapan, struktur,
arsitektu, dan MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing) untuk
kedua gedung di Jakarta dan Bali. Proyek ini memiliki waktu
pelaksanaan 560 hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) dan masa pemeliharaan 180 hari kalender setelah Berita
Acara Serah Terima (BAST) 1.
Peresmian Gedung BMKG Jakarta ini diharapkan dapat semakin
memperkuat kapasitas BMKG dalam menyediakan informasi
meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang akurat dan tepat,
demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
(DL)