Lampumerahnews.id
Jatim-Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu (16/7).
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Penanaman dan Penyerahan Bibit kepada kelompok tani sebagai wujud nyata pelestarian kawasan hulu Sungai Brantas, sumber utama air bersih yang mengaliri sebagian besar wilayah Jawa Timur.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Dr. Nurkholis, Wali Kota Batu Cak Nurochman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Wakapolres Kota Batu, serta perwakilan dari PT Jasa Tirta, PLN Nusantara Power, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya, Menteri Hanif menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga kawasan hulu sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya penyelamatan lingkungan hidup.
Ia mengungkapkan bahwa kondisi Sungai Brantas dan Bengawan Solo saat ini telah mengalami pencemaran yang masuk kategori ringan hingga sedang. Jika tidak segera ditangani, pencemaran ini berpotensi mengganggu ketersediaan air bersih dan kualitas hidup masyarakat, terutama di wilayah hilir seperti Surabaya dan sekitarnya.
"Sungai bukan sekadar aliran air, tapi sumber kehidupan dan harapan bagi generasi ke depan. Kita tidak bisa bekerja sendiri, menjaga sungai adalah tugas bersama lintas sektor," tegas Hanif.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah PT Jasa Tirta yang menjaga kawasan konservasi Arboretum Sumber Brantas tetap tertutup untuk umum, demi melindungi kelestarian mata air. Arboretum ini memiliki posisi strategis sebagai titik awal aliran Sungai Brantas sekaligus benteng ketahanan air regional.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hanif bersama jajaran pejabat daerah secara simbolis melakukan penanaman pohon di kawasan arboretum dan menyerahkan bibit tanaman kepada kelompok tani.
Langkah ini menjadi simbol nyata kolaborasi multipihak antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan masyarakat. Kolaborasi ini penting untuk mengatasi berbagai persoalan sungai, mulai dari sedimentasi, penyempitan badan sungai, penyumbatan aliran, hingga pencemaran limbah domestik maupun industri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Dr. Nurkholis, menyambut baik sinergi yang terbangun antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat sebagai wujud nyata pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Menurutnya, DLH Jatim terus berkomitmen memperkuat regulasi, mengedukasi masyarakat, serta mengembangkan program-program berbasis masyarakat untuk perlindungan sumber daya air dan kawasan hulu sungai.
Dengan semangat “Menjaga Hulu, Menjaga Harapan,” Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan komitmennya untuk terus menguatkan langkah-langkah bersama demi mewujudkan lingkungan hidup yang lestari dan masa depan Jawa Timur yang berkelanjutan.
(Redho)