Lampumerahnews.id
Papua - Frits Ramandey, Ketua Komnas HAM RI Perwakilan Papua, mengungkapkan bahwa dirinya diduga ditembak oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) pimpinan Manuel Muuk saat ikut dalam pencarian Iptu Tomi Marbun. Peristiwa itu terjadi di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Minggu, 27 April 2025.
"Beta su tra sangka, dong bisa tembak sa padahal kami datang bantu," ujar Frits dalam konferensi pers di Jayapura baru-baru ini.
Penembakan ini terjadi di tengah misi kemanusiaan yang seharusnya jadi ruang netral. Bukan hanya aparat yang jadi korban kekerasan bersenjata, kini pegiat HAM pun ikut terancam di tanah yang terus bergolak. Situasi ini mencerminkan kompleksitas konflik dan lemahnya perlindungan bagi mereka yang mengabdi untuk keadilan.
Komnas HAM mencatat 40 kasus kekerasan di Papua sepanjang Januari-Juni 2025.
Sebagian besar terjadi di Kabupaten Yahukimo. Ini menjadi alarm serius bagi semua pihak-baik negara, masyarakat sipil, hingga tokoh adat-untuk bersama menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Karena di atas tanah Papua, yang seharusnya tumbuh adalah kedamaian, bukan peluru.
