Lampumerahnews.id
Jakarta - Sebagai bagian dari komitmen aktif dalam mendukung program
strategis Pemerintah Republik Indonesia, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden
Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan penyediaan
makanan bergizi, PT Tombak Mas Nusantara dengan bangga mengumumkan realisasi
tahap pertama pengadaan ternak berkualitas unggul dari Australia .
Aji Bagus Setiyawan, Direktur Utama PT Tombak Mas Nusantara yang merupakan mitra pemerintah dalam penyedia daging dan susu mengatakan.
"Pengadaan ini tidak hanya menjadi langkah konkret dalam menjawab kebutuhan protein
hewani nasional, tetapi juga mencerminkan visi perusahaan dalam membangun ekosistem
peternakan modern, inovatif, dan berkelanjutan di Indonesia" Katanya di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang. (7/5).
Dia juga menyebutkan beberapa tahapan pengadaan hewan terenak berkualitas Internasional untuk kemandirian Nasional.
" Ya tahap Pertama Pengadaan Ternak: Kualitas Internasional untuk Kemandirian Nasional, Pengiriman tahap pertama yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada hari
Rabu, 7 Mei 2025, terdiri dari:
60 ekor Sapi Perah ras Friesian Holstein
280 ekor Domba Potong dari ras Suffolk, Texel, dan Dorper Black Head, 160 ekor Kambing Potong ras Boer , 34 ekor Unta ras Camelus Dromedarius , 16 ekor Alpaca, hewan eksotik berpotensi tinggi dalam edukasi dan pariwisata. "Sebut nya.
Menurut nya seluruh ternak tersebut akan melalui proses karantina dan adaptasi secara ketat, sesuai dengan regulasi nasional dan standar kesehatan internasional, sebelum dialokasikan ke fasilitas peternakan terpadu milik PT Tombak Mas Nusantara
Lebih lanjut, ia menuturkan kehadiran sapi perah Friesian Holstein akan
mendukung produksi susu nasional, sedangkan domba, kambing, dan unta akan
memperkaya ketersediaan daging berkualitas di dalam negeri.
Sementara itu Dr,drh Langgeng Hariyanto, msi staf pengajar universitas Sriwijaya yang juga di lokasi menjelas kan .
" Dalam rangka makan bergizi gratis (MBG) dari populasi yang 500 RB ini memang masih kurang di targetkan sampai tahun 2029 satu juta lebih dari populasi tiap tahunnya , minimal 300 lebih dan tiap- tiap wilayah itu udah ada dokter maupun mantri kesehatan nya untuk memeriksa kesehatan dan kelayakan hewan , dan sapi-sspi ' yang datang malam ini sudah melewati karantina di Negara asalnya yaitu Australia ,"jelasnya .