Iklan

Jumhur " Perusahaan Negara harus nya berpihak pada pekerja bukan malah dzolim

lampumerahnews
Sabtu, 31 Mei 2025, 12.52 WIB Last Updated 2025-05-31T05:53:08Z



Lampumerahnews.id

Jakarta- Maraknya isu-isu ketenagakerjaan memang cukup menyita perhatian. Banyak sekali polemik yang terjadi di kalangan para pekerja bukan hanya di sektor pekerja pabrik, buruh pelabuhan bahkan para pekerja yang ada di management BUMN. 


Belum lama ini sejarah kembali mengulang di mana pimpinan no 1 di Negara Indonesia hadir di perhelatan hari buruh internasional May Day yang di gelar di Monumen Nasional. Para ketua umum Serikat pekerja dan para buruh pun hadir di sana dalam kebersamaan. 


Polemik yang menimpa buruh bukan hanya soal upah dan hak nya yang di kebiri tapi penahanan ijazah pun kerap terjadi di beberapa perusahaan yang kini timbul kepermukaan publik. 


Muhamad Jumhur Hidayat yang memang sangat mengkritisi permasalahan buruh pun angkat bicara. 


"Saya terkejut mengetahui Manajemen Garuda Indonesia lakukan upaya UNION BUSTING (memberangus atau setidaknya menghalangi kegiatan Serikat Pekerja terhadap pekerjanya baik itu pekerja ground handling dan admin maupun terhadap pilotnya", ungkap Jumhur


Sebelumnya diketahui bahwa manajemen Garuda melaporkan Serikat Pekerjanya baik yang tergabung dalam SEKARGA maupun APG (Asosiasi Pilot Garuda) karena dituduh mencemarkan nama baik. Kemudian diketahui pula bahwa manajemen Garuda Indonesia mempersulit konsolidasi keuangan organisasi serikat pekerjanya. 


Menurut Jumhur, perusahaan negara alias BUMN seharusnya menjadi contoh baik hubungan industrial. 


"Janganlah malah sebaliknya, menjadi contoh buruk sehingga pemerintah kehilangan legitimasi saat menegakkan hukum pada sektor swasta murni", tegas Jumhur


Selanjutnya Jumhur menguraikan bahwa tingkat solidaritas sesama buruh sudah semakin kuat sehingga kesulitan yang dialami satu serikat bisa dirasakan juga oleh serikat lainnya. 


"Apalagi perusahaan setingkat Garuda Indonesia, kalau para pilotnya kompak dan didukung oleh serikat pekerja lainnya di sekitar bandara kan bisa bikin kisruh dan kusut bandara. Jadi sudahlah manajemen Garuda Indonesia jangan arogan, sebaiknya berunding saja dengan kepala dingin, daripada nanti kualat akibat dzolim pada serikat", pungkas Jumhur. 


Komentar

Tampilkan

Terkini